Seminar: Startup dan Technopreneur Part 2 - #TugasSoftSkill

Hi guys! Kita ketemu lagi hehehe. Ini adalah lanjutan post saya sebelumnya. Part 1 ngebahas seminar YOT Business Talk yang berlangsung di Auditorium Smartfren. Seminarnya seru banget. Banyak informasi penting tentang startup dan technopreneur yang dibagi di seminar itu. Di part 2 ini, saya cerita seminar di kampus sendiri, yaitu Gunadarma, kampus paling keren sejagat Depok dan sekitarnya heuheu. Kenapa Gunadarma keren? Ya karena banyak banget event-event keren yang diadain sama BEM Fakultas di Gunadarma. Nah, salah satunya seminar IT Festival, event tahunan BEM Fakultas Teknologi Industri #Promosi. Ok, udahan dulu promosinya. Saya lanjut bahas soal seminar ini.

IT Festival adalah event tahunan di Gunadarma. Di acara IT Festival, gak cuma seminar doang, ada juga exhibition IT. Nah, cakupan event ini gak cuma soal teknik informatika, tapi mencakup jurusan lain di Fakultas Teknologi Industri. Tahun ini ada beberapa seminar, salah satunya seminar Rise Your Technopreneur Dream's yang saya ikuti.

Di seminar ini, ada beberapa pembicara. Ada Tommy Herdiansyah, Jonathan Christian dan salah satu perwakilan dari Compnet. Saya gak bahas banyak-banyak soal seminar ini. Saya bahas apa yang dishare sama Jonathan Christian aja hehehe.

Jonathan Christian adalah pendiri Inspirator Freak, mentor Young On Top Campus Ambassador dan penah menjadi Young On Top Campus Ambassador. Pas di seminar, dia share hal-hal kecil yang jarang kita lihat. Dia bahas peluang bisnis digital di Indonesia. Ternyata, pertumbuhan internet di Indonesia besar banget. Sampe melebihi populasi di Singapura. Ini peluang besar bagi startup di berbagai negara. Itu alasannya banyak banget startup luar negeri, contohnya Uber, yang ngembangin aplikasinya untuk Indonesia.

Peluang ini yang ada di mata kita tapi gak kita lihat. Dengan pertumbuhan internet yang besar banget, masyarakat akan 'addict' dengan internet. Mereka sensitif ngelihat hal baru di dunia IT. Contoh kecilnya, Gojek. Tahun awal Gojek berdiri, mereka belum berbasis aplikasi. Penggunanya pun gak sebanyak sekarang. Orang-orang juga gak tahu kalo Gojek itu ada. Di tahun 2014, mereka move ke aplikasi dan voila, sekarang meledak. Penggunanya banyak banget. Sampe sekarang, service mereka gak cuma transportasi, tapi ada jasa pijat, jasa beli makanan, jasa belanja dan lain-lain.

Setelah melihat peluang ini, dia menjelaskan langkah selanjutnya, yaitu cari passion kita. Kenapa harus passion? Karena kita akan seneng ngejalaninnya. Gak ada rasa tertekan. Tapi, gak selamanya passion kita mengantarkan benih-benih uang. Gimana caranya nyari passion yang cocok? Bang Jonathan ngejelasin teori Hedgehog punya Jim Collins. 

Hedgehog Theory

Pertama cari passion kita apa. Lalu, cari kemampuan kita apa. Terakhir, cari yang sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Sebagai contoh, passion kita di dunia fashion. Kebetulan kita bisa bikin web. Dari situ, kita buat web e-commerce yang isinya pakaian.

Passion udah ditangan. Selanjutnya, kita butuh tim yang kuat. Sebagai manusia, pasti ada lebih dan kurangnya. Gak mungkin semua tugas dikerjain sendirian. Ya walau awalnya kita bekerja sendirian, tapi kalo sendiri terus, kita gak bisa bersaing dengan mereka yang punya tim kuat.

Pembentukan tim ini agak ribet sebenernya. Kita bener-bener harus tahu mau ngapain. Dari situ, baru kita bisa cari orang-orang yang kita butuhin. Contoh kecilnya, startup yang dibangun oleh orang dengan background IT pasti butuh orang akuntansi atau orang manajemen untuk ngatur sisi ekonomi startupnya.

Terakhir adalah eksekusi ide. Selama masih ada diangan-angan, ide kita murah banget. Karena semua orang bisa berimajinasi dan bisa punya ide yang sama. Ide doang gak bisa dijual. Kecuali dialihkan jadi bentuk proposal atau paper. Baru deh bisa kita jual. Saran dari Bang Jonathan, dapet ide, langsung eksekusi biar ide tadi bisa dijual.

Lumayan ya ilmu yang dishare Bang Jonathan. Ini basic banget. Kadang kita suka melewatkan step-step tadi. Nah, sebagai bukti, saya post juga sertifikatnya. Oiya, berhubung jauh dari scanner, jadi sertifikatnya saya foto hehehehe.

Pamer Sertifikat :p

Ok, Part 1 udah dibahas. Part 2 juga udah dibahas. Dari kedua seminar itu, saya simpulin untuk ngebangun startup gak ribet. Hanya butu sedikit kesabaran aja. Gagal beberapa kali itu wajar. Asal jangan gagal terus hehehe. Peluang udah gede banget. So, kenapa masih nunggu-nunggu untuk terjun jadi technopreneur?