Arsitektur Web dan Semantic Web - #TugasSoftSkill

Halo halo, kita ketemu lagi hehe. Cerita tentang web masih berlanjut. Artikel sebelumnya bahas tentang sejarah lahirnya web. Kali ini saya mau bahas bagian penting dari web, arsitektur. Kalo denger kata arsitektur pasti langsung kepikiran tentang desain, struktur, pola. Ya intinya itu lah haha. Selain ngomongin arsitektur web, saya juga udah janji mau bahas lebih lanjut soal semantic web.  Ok, so let’s start!

Arsitektur web sebenernya apa sih? Menurut W3 Consortium, “Web Architecture focuses on the foundation technologies and principles which sustain the Web, including URIs and HTTP”. Sekilas, gambaran arsitektur web udah jelas dari defisni yang dikasih W3C. Arsitektur web yang menyangga komponen-komponen web supaya mereka bisa saling mendukung satu sama lain. Komponen web ini macem-macem. Secara umum, komponennya adalah teknologi web yang digunakan. Contohnya HTTP dan URI. Tapi gak cuma itu aja yang dilihat sama arsitektur web. Ada sisi non-teknisnya juga. Contohnya konten web.

Well, karena artikel ini bahas hal teknis dari web, so kita keep dulu komponen non-teknis. Ada beberapa komponen penting dari arsitektur, yaitu HTTP, URI, web server dan browser. Ok, kita bahas satu-satu kenapa mereka bisa penting banget.

HTTP adalah sebuah masterpiece yang dikembangkan oleh Tim Berners-Lee. HTTP atau HyperText Transfer Protocol adalah adalah aplikasi protocol untuk mendistribusi sistem informasi hypermedia. HTTP digunakan untuk transaksi hypertext, salah satu bagian penting dari web. Kalo gak ada HTTP, ada kemungkinan kita gak bisa saling tuker hypertext atau web gak seperti yang kita tau sekarang.

Komponen selanjutnya adalah URI. URI atau Uniform Resource Identifier adalah alamat penunjuk untuk sebuah resource  di dalam web. Gampangnya, URI itu alamat rumah di suatu kota. URI berbentuk string pendek yang digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing resource, seperti dokumen, foto dan file lainnya. Nah, Si URI ini mengubah konsep akses data ke komputer lain. Cukup sekali klik, kita dapat mengakses data yang ada di komputer lain. Keren, kan URI?

URI dibagi lagi nih. Ada yang namanya URL, ada juga yang namanya URN. Konsepnya sama, hanya beda bentuk aja. URL (Uniform Resource Locator) biasanya digunakan untuk menunjuk ke satu resource. Di dalam URL, terdapat dua komponen. Komponen pertama disebut protocol identifier, komponen kedua disebut resource name. Misalnya kita punya satu URL, http://example.com. “http://” adalah protocol identifiernya, sedangkan example.com adalah resource namenya.

Terus, URN apa? URN (Uniform Resource Name) adalah URL dengan skema URN. URN emang asing bagi rata-rata orang. Penggunaannya juga gak seumum URL. Salah satu contoh URN adalah

urn:oasis:names:specification:docbook:dtd:xml:4.1.2

Sekarang kita bahas web server. Kita pecah dulu frasa web server. Di frasa itu ada kata web dan server. Definisi web udah dibahas di artikel sebelumnya. Nah, server itu apa? Menurut Oxford English Dictionary, server adalah a computer or computer program which manages access to a centralized resource or service in a network. Kita gabung deh definisinya. Jadi, web server adalah sebuah komputer atau program yang menangani akses web.

Karena web server adalah komputer juga, maka dia memiliki hardware dan software. Hardware pada web server digunakan untuk menyimpan komponen website dan mengirimkan ke user melalui internet dengan cara mengakses domain server tersebut. Softwarenya digunakan untuk mengontrol cara user mengakses file tersebut, contohnya adalah server http. Server HTTP adalah software yang dapat mengenali URI dan protokol HTTP.

Web Sever via https://developer.mozilla.org/en-US/Learn/Common_questions/What_is_a_web_server

Simplenya, kapanpun browser membutuhkan sebuah file yang ada di sebuah web server, browser melakukan permintaan melalui HTTP. Lalu, saat permintaan itu sampai di web server (hardware) yang dituju, server HTTP (software) mengirim file yang diminta melalui protokol HTTP juga.

Komponen terakhir, yaitu browser. Browser udah jadi bagian hidup kita ya hehehe. Yup, browser adalah software yang digunakan untuk mengakses sebuah website. Browser dapat menerima, meminta dan menampilkan file yang ada di dalam web server. Untuk melakukan hal tersebut, otomatis browser memiliki sebuah ‘mesin’. Mesin ini yang mengelola semua aktifitas browsing kita.

Seperti janji saya, sekarang bahas semantic web. Karena definisi semantic web sudah dibahas di artikel sebelumnya, kita lanjut aja bahasannya. Semantic web dikembangkan untuk melanjutkan evolusi web dengan memudahkan user untuk mencari mencari, berbagi dan menggabungkan informasi. Awalnya, semantic web dikembangkan untuk mengerti dan dapat merespon permintaan rumit dari user. Nah, agar permintaan tadi dapat dimengerti, maka dibutuhkan informasi relevan yang disusun secara semantik.

Tim Berners-Lee mendesain sebuah lapisan arsitektur untuk semantic web. Lapisan paling dasar adalah Unicode dan URI. Unicode digunakan untuk merepresentasi sebuah karakter secara unik. Jadi, tujuan mereka berdua digabung untuk membuat mekanisme identifikasi unik.

Semantic Web Layer Architecture via https://www.w3.org/2000/Talks/1206-xml2k-tbl/slide10-0.html

Lapisan di atasnya ada XML. XML adalah bahasa yang sangat fleksibel. Maksudnya, XML dapat ditulis sesuai dengan struktur yang didefinisi oleh user. XML digunakan untuk mengirim dokumen melalui Web. Sayangnya, XML belum punya mekanisme untuk mengubah tag baru milik user ke user yang lain.

Lalu di atasnya ada RDF. RDF (Resource Description Framework) adalah model dasar sebuah data untuk menulikan statement sederhana mengenai resource. RDF menawarkan teknologi untuk mengubah makna dari suatu istilah dan konsep menjadi sesuatu yang dapat dimengerti komputer.

Selanjutnya ada Ontology. Ontology dapat dideskripsikan sebagai koleksi istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan domain spesifik dengan kemampuan inferensi.

Lalu ada lapisan Logic. Lapisan ini berfungsi memperbesar ketepatan ontology. Lapisan ini memiliki sub lapisan. Ada dua nih. Sub lapisan pertama melibatkan proses deduktif. Lapisan ini namanya Proof Layer. Sub lapisan kedua melibatkan penggunaan digital signature dan beberapa jenis pengetahuan lainnya yang diambil dari rekomendasi agen-agen terpercaya. Sub lapisan kedua ini disebut Trust Layer.

Semantic web gak membatasi berapa banyak data yang dikirim ke web. Inti dari semantic web, dia menghubungkan data yang saling berkaitan. Tim Berners-Lee juga membuat beberapa aturan yang dikenal sebagai Linked Data. Isinya adalah:

• ·      Penggunaan URI sebagai nama untuk sesuatu
• ·      Penggunaan HTTP untuk mencari nama tersebut
• ·      Memberikan informasi penting menggunakan RDF untuk mencari URI
• ·      Memuat link ke URI lain untuk menemukan hal baru

Nah, itu penjelasan singkat tentang arsitektur web dan semantic web. Semoga bermanfaat hihihi

Referensi :

Nupur Choudhury, "World Wide Web and Its Journey from Web 1.0 to Web 4.0", International Journal of Computer Science and Information Technologies Volume 5, 2014.

Criss Mills, "What is web server? - Learning web development | MDN", https://developer.mozilla.org/en-US/Learn/Common_questions/What_is_a_web_server, 2016.

URI Plannig Interest Group, "URIs, URLs, and URNs: Classification and Recomendations 1.0", https://www.w3.org/TR/uri-clarification/, 2001.

The Internet Society, "Hypertext Transfer Protocol -- HTTP/1.1", https://www.w3.org/Protocols/rfc2616/rfc2616.html, 1999.

Dan Connolly, "Web Naming and Addressing Overview (URIs, URLs, ...)", https://www.w3.org/Addressing/#background, 1997.