Monday 29 December 2014

Bullying dan Hazing - #TugasSoftSkill

Jadi siswa baru itu seru, kita masuk ke jenjang yang lebih tinggi, ketemu orang baru, belajar hal baru. Masalahnya, untuk jadi siswa di suatu sekolah atau universitas harus mau ikut ritual ospek. Sebenernya, ospek bagus untuk ngenalin lingkungan sekolah baru mereka kayak apa. Sayangnya, masih banyak sekolah-sekolah dan universitas yang masih mengadopsi budaya hazing dan bullying. Sebelum jauh, saya bahas dulu hazing dan bullying.

Hazing itu sebuah ritual yang harus dilakukan oleh orang baru supaya diterima ke dalam organisasi. Hazing ini bukan test masuk gitu ya, hazing ini bisa juga disebut perpeloncoan. Nah, biasanya orang-orang baru ini disuruh yang aneh-aneh dan gak masuk akal. Contohnya pake tas karung, tali sepatu warna ‘A’ atau topi dari daun pisang. Kalo misalnya mereka gak ngikutin apa yang disuruh, para senior bakal ngasih hukuman ke mereka. Mungkin hazing dilakuin cuma untuk hiburan para senior. Karena sampe sekarang saya gak tahu manfaat kita pake tas karung, pake topi dari daun pisang atau pake tali sepatu warna ‘A’.

Nah, menurut Ken Rigby, bullying itu sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi, menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang dan dilakukan dengan perasaan senang. Kalo kita sambung sama contoh diatas, bisa jadi senior itu melakukan bullying. Kenapa? Karena bisa jadi senior itu seneng kasih hukuman ke juniornya. Senior merasa dirinya lebih hebat dibanding junior. Ada tindakan yang gak bertanggung jawab. Terus, kenapa hazing dan bullying ada?

Hazing dan bullying bisa terjadi karena beberapa hal, yaitu :

  1. Tradisi Senioritas.
  2. Perbedaan kelas, ekonomi, agama, gender dan ras.
  3. Lingkungan sekolah dan keluarga tidak nyaman dan kurang harmonis.
  4. Karakter individu atau kelompok.

Dalam tulisan ini, saya cuma bahas tradisi senioritas aja. Biar gak kepanjangan tulisannya hehehe.

Senioritas erat hubungannya dengan bullying dan hazing. Senioritas biasanya dipicu karena sang senior menanamkan budaya tersebut kepada juniornya untuk melakukan hal yang sama kepada junior generasi selanjutnya. Senioritas juga menjadi hiburan, penyaluran dendam, iri hati, mencari popularitas dan menunjukan kekuasaan. Tradisi ini terus berlanjut karena kurangnya awareness dari guru, dosen, orang tua siswa bahkan siswa itu sendiri. 

Sebagian besar siswa, tidak mau menceritakan kasus bullying atau hazing yang mereka alami kepada orang tuanya. Karena mereka merasa sebagai seorang remaja sudah dewasa untuk menghadapi kasus tersebut sendiri. Hal ini yang menjadi pemicu bullying terus ada. Kurangnya komunikasi siswa dengan guru dan orang tua membuat bullying susah untuk dikurangi bahkan dihentikan. Kalo susah dihentikan, gimana dong supaya bullying berhenti?

Walaupun bullying ada dimana-mana dan susah untuk dihentikan, tapi masih ada ruang agar bullying setidaknya berkurang. Sebelum menghentikannya, ada beberapa hal yang perlu disiapkan, yaitu :

  1. Pengetahuan tentang bullying.
  2. Upaya diri untuk mengubah bullying.
  3. Motivasi untuk mengubah bullying.
  4. Kemauan berkomunikasi dengan pihak sekolah.
  5. Langkah awal yang harus dilakukan.
  6. Ketidakpuasan pada masalah bullying dan metode penangganannya yang dibicarakan bersama.

Setelah ke-enam poin diatas terpenuhi, selanjutnya kita harus membangun lingungan yang positif, harmonis, dan kooperatif di sekolah maupun keluarga. Membangun kesadaran dan jaringan di lingkungan sekolah untuk mendukung hal-hal positif tadi dan melakukan pengawasan. Lalu, secara bertahap kurangi hal-hal yang berbau hazing dalam LDKS, MOPD dan ospek. Undang mentor kepemimpinan dalam LDKS. Adakan expo eksul saat MOPD dan ospek. Buat LDKS, MOPD dan ospek nyaman, aman dan hangat bagi junior. Setelah MOPD dan ospek, panitia dan junior saling menghormati dan menciptakan suasana nyaman. Jika terjadi bullying, pastikan lapor guru dan orang tua. Bangun komunikasi yang kuat dengan orang tua dan guru. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan bullying dan hazing dapat dikurangi bahkan dihentikan.

Terakhir, ada sebuah quote dari Mike Tompkins yaitu, "Everything starts with one. Stand up and stop bullying"


Referensi : Astuti, Ponny Retno. 2008. Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Menanggulangi Kekerasan pada Anak. Jakarta: PT Grasindo.

Tuesday 11 November 2014

Sosial Media - #TugasSoftSkill

Akhirnya ada kesempatan buat update blog. Sejak kuliah, saya sibuk banget ngurusin tugas. Rata-rata tugasnya udah over-weight, jadi agak susah gitu ngurusinnya. Nah, karena ada tuntutan dari pihak kampus, mau gak mau saya meluangkan waktu untuk update blog. 

Ok, kali ini saya mau bahas fenomena yang menjangkit hampir seluruh orang di dunia, termasuk kita-kita. Yup, pasti udah tau fenomenanya apa (udah saya tulis juga dijudul wehehehe). Ya, fenomena sosial media. Pastinya 99% yang akses blog saya punya akun sosial media. Entah itu Facebook, Twitter atau mungkin Friendster. Banyak banget yang terlalu nyaman di dunia yang wujudnya gak kelihatan, termasuk saya. Wabah ini gak kenal umur. Anak-anak umur 8 tahun udah kenal Facebook. Orang tua pun yang udah punya cucu, bisa jadi temenan sama cucunya di Path.

Karena banyaknya pengguna sosial media dan internet, sampe-sampe muncul istilah ‘Netizen’ yang artinya warga internet. Bisa dibilang, kita itu punya dua kewarganegaraan. Pertama itu Indonesia dan yang kedua itu internet. Sebelum mulai kerja, pasti ada yang cek sosial media mereka. Sebelum makan, share dulu makanan yang dia makan. Sampe kesuatu tempat, check-in dulu di FourSquare atau Path. Lagi dengerin lagu, update status di Facebook.

Menurut saya, hal ini udah keluar batas. Dulu, gak ada orang galau update status. Kalo cewe, biasanya curhat di buku diari. Kalo cowo, curhat ke temen. Sekarang, mau itu cewe atau cowo sama-sama curhat di sosial media. Budaya mengumbar ini yang harus dibatasi. Karena menurut saya, banyak hal private yang gak seharusnya diketahui banyak orang. Nah, mungkin mereka melakukan itu karena ingin diakui oleh orang banyak.

Sosial media juga merubah banyak hal, salah satunya komunikasi. Sebelum adanya sosial media, alat komunikasi yang diandalkan biasanya telepon rumah. Telepon itu gak ribet. Kita tinggal masukin nomor teleponnya, tinggal nunggu deh telepon kita dijawab. Komunikasi lewat telepon itu enak, maksud yg mau kita sampein pasti jelas. Karena telepon itu mahal buat panggilan ke luar kota, banyak orang yang pindah ke sms karena lebih murah dari telepon dan sampe akhirnya banyak yang pake sosial media sebagai alat komunikasi mereka karena gratis.

Sosial media punya sisi negatif dan positifnya, tergantung kita gimana menggunakannya. Hmm, mungkin itu aja yang bisa saya tulis. Nanti kita sambung lagi hihihi.

Wednesday 8 October 2014

Kelompok - #TugasSoftSkill

Pasti kita semua adalah anggota suatu kelompok. Gak mungkin kan kita hidup sendirian di bumi ini hehe, walaupun diantara kita ada yang anti sosial atau termasuk introversion. Jujur, bisa dibilang saya ini termasuk golongan introversion. Kemampuan komunikasi saya kurang baik, apalagi kalau saya berada di dalam kelompok baru. Biasanya saya lebih banyak diam. Ah, jadi curhat saya haha. Pokoknya saya termasuk itu, makanya saya lebih banyak nulis di sosial media atau blog dibanding bicara langsung.

Monday 7 July 2014

Komunisme : Ideologi yang Ditakuti

Mungkin beberapa dari kita sering denger kata 'komunisme' tapi masih sedikit yang mengerti tentang komunisme. Saya sedikit excited nih nulis tentang komunisme karena akhir-akhir ini banyak orang yang mengaitkan komunisme pada salah satu capres kita. Ini bukan kampanye ya, saya cuma penasaran aja sebenernya komunisme itu apa. Ok, kita lanjut bahas apa itu komunisme.

Friday 4 July 2014

Survei Pemilihan Presiden 2014

Kali ini saya minta bantuan warga dunia maya untuk mengisi survei pilpres 2014. Saya mau coba meneliti hehe. Ingat, jangan masukin nama ya. Saya mau data yang masuk tetap anonymous. Kalo udah isi surveinya share ke temen kalian atau keluarga ya. Semoga tanggal 8 Juli nanti hasil surveinya saya publish. Makanya, share survei ini ya biar banyak data yang masuk hehe.

Sunday 29 June 2014

PPSPPT Universitas 2014 - Gunadarma University

Ok, kali ini saya mau cerita tentang perkuliahan. Rencananya saya mau share hal-hal di Gunadarma. Siapa tau berguna wikwikwik. Saya mulai dari awal, PPSPPT Tingkat Univeristas.
Semua mahasiswa baru Gunadarma mungkin ikut PPSPPT. Saya juga baru sih haha. Jadi kemarin hari Rabu tanggal 25 Juni 2014 saya ikut PPSPPT Tingkat Universitas.

Monday 28 April 2014

Negeri atau Swasta?

Huaaah, udah lama banget gak ketik-ketik buah pikiran. Daripada nanggur mending kita sharing, lumayan bisa berbagi ilmu.

Ok, anak SMA/SMK/MA dan sederajat udah pada selesai nih UNnya. Tinggal nunggu pengumuman lulus tanggal 20 Mei nanti (itu kalo gak salah ya) dan sebagian dari mereka udah punya tujuan untuk kuliah dan kerja. Sekarang saya gak mau bahas tentang kerja. Saya mau bahas tentang PTN dan PTS.