Friday 21 October 2016

Desain Pemodelan Grafik - #TugasSoftskill

Halo teman-teman. Sudah lama tak menulis (karena nulisnya hanya untuk tugas doang). Banyak hal yang terjadi setelah selesai matakuliah pengantar web science. Nah, kali ini saya akan membahas sesuatu yang sedikit jauh dari ilmu komputer. Yup, saya akan bahas seputar desain pemodelan grafik.

Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa saya yang kuliah di jurusan teknik informatika (ilmu komputer) belajar soal desain pemodelan grafik. Kalo kita pecah frasa tadi dan diterjemahkan permasing-masing kata menurut KBBI online akan menjadi,

-       Desain,  kerangka bentuk; rancangan
-       Model, pola(contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.
-       Grafik, lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar

Ribet ya? Simplenya desain pemodelan grafik itu gak jauh beda sama desain grafis. Hubungannya sama komputer apa? Karena dunia ini sudah didominasi dengan hal-hal digital, grafik juga sudah ada bentuk digitalnya. Kalo denger digital, pasti inget komputer kan? Nah di situ hubungan komputer dengan desain pemodelan grafik. Bisa dibilang, desain pemodelan grafik adalah hasil  perpaduan grafik komputer dan desain grafis.

Tujuan yang dicapai dari desain pemodelan grafik adalah menciptakan sebuah citra 2 dimensi atau 3 dimensi hasil pemodelan objek nyata ke dalam bentuk digital. Lalu bedanya sama grafik komputer apa? Di grafik komputer, hanya mencakup pembuatan bentuk atau citra. Desain pemodelan grafik sudah mencakup unsur estetika dari sebuah citra.

Beberapa unsur dasar pada desain grafik pun diturunkan ke desain pemodelan grafik. Unsur tersebut adalah garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran dan warna. Garis adalah unsur dasar yang terbentuk dari beberapa titik. Dari beberapa titik ini dapat dibentuk sebuah garis lurus maupun melengkung.

Bentuk adalah unsur yang terbentuk dari beberapa garis yang terhubung. Bentuk dasar biasanya hanya terdiri atas garis pada sumbu X dan Y.  Bentuk juga dapat dikonstruksi dari garis pada sumbu Z sehingga menghasilkan bentuk 3 dimensi.

Tekstur adalah tampilan permukaan atau corak dari sebuah bentuk yang dapat dilihat atau diraba. Pada grafik 2 dimensi, secara umum tekstur digambarkan dengan perbedaan tingkat cahaya pada bagian bentuk. Sedangkan pada grafik 3 dimensi, tekstur dapat digambarkan dengan perbedaan kedalaman garis pada sumbu Z sehingga dapat menciptakan kesan gundukan atau benturan.

Unsur selanjutnya adalah ruang atau space. Ruang menggambarkan jarak dan posisi masing-masing bentuk pada sebuah citra grafis. Pada grafik 2 dimensi, bentuk dapat dibedakan dari foreground dan background.

Lalu ada ukuran. Unsur ukuran mendefinisikan besar atau kecilnya objek pada citra grafik. Unsur ini cukup erat dengan unsur ruang, karena menciptakan efek point of interest pada sebuah grafik.

Nah, unsur terakhir adalah warna. Warna menggambarkan sebuah identitas bagi objek. Warna menjadi pembeda objek satu dengan objek lainnya. Hal ini juga mempengaruhi point of interest pada sebuah grafik.

Seiring perkembangan waktu, desain pemodelan grafik pun ikut berubah nih. Awalnya para pendesain menggunakan media kertas dan beberapa pensil untuk memodelkan sebuah grafik. Sayangnya, penggunan media kertas hanya dapat memodelkan grafik 2 dimensi. Pendesain perlu memanfaatkan sumbu X dan  Y untuk mendapatkan perspektif 3 dimensi pada grafik 2 dimensi. Penggunaan ketebalan pensil dan pewarnaan objek pun mempengaruhi perspektif 3 dimensi.

Setelah komputer berkembang, para pendesain dapat memodelkan grafiknya dengan bantuan komputer. Grafik pun dapat dimodelkan dengan bentuk 3 dimensi. Pendesain juga dapat meggunakan drawing tablet untuk memodularisasi pensil menjadi garis digital pada komputer


Mungkin segitu dulu ya penjelasan menggenai desain pemodelan grafik. Terlalu panjang takutnya informasi ini gak sampe dengan jelas. Nanti diceritain lagi ya di post berikutnya

Wednesday 15 June 2016

Seminar: Startup dan Technopreneur Part 2 - #TugasSoftSkill

Hi guys! Kita ketemu lagi hehehe. Ini adalah lanjutan post saya sebelumnya. Part 1 ngebahas seminar YOT Business Talk yang berlangsung di Auditorium Smartfren. Seminarnya seru banget. Banyak informasi penting tentang startup dan technopreneur yang dibagi di seminar itu. Di part 2 ini, saya cerita seminar di kampus sendiri, yaitu Gunadarma, kampus paling keren sejagat Depok dan sekitarnya heuheu. Kenapa Gunadarma keren? Ya karena banyak banget event-event keren yang diadain sama BEM Fakultas di Gunadarma. Nah, salah satunya seminar IT Festival, event tahunan BEM Fakultas Teknologi Industri #Promosi. Ok, udahan dulu promosinya. Saya lanjut bahas soal seminar ini.

Tuesday 7 June 2016

They Rule The Internet - #TugasSoftskill

Internet adalah dunia yang luas. Siapa pun bisa masuk ke sana. Karena luasnya dunia ini dan perilaku manusia yang gak bisa ditebak, makanya beberapa perusahaan, organisasi atau negara ngebentuk sebuah organisasi untuk mengatur internet. Apa yang akan terjadi kalo internet gak diatur? Dipastikan akan hancur, gak tertata rapi dan gak terstruktur.  Beberapa organisasi yang mengatur internet adalah W3C, IETF dan ICANN. Pernah denger salah satu dari mereka?

Sunday 5 June 2016

Seminar: Startup dan Technopreneur Part 1 - #TugasSoftSkill

Hello guys! Akhirnya bisa nulis lagi diblog setelah sekian lama hehehe. Ok, di post ini saya akan share ilmu yang saya dapat saat mengikuti seminar. Seminar yang saya ikuti beberapa waktu lalu adalah IT Festival Gunadarma dan Young On Top Business Talk. Hal menarik dari kedua seminar itu adalah membahas tentang startup dan technnopreneur. Ya, startup, salah satu bentuk perusahaan yang sangat populer akhir-akhir ini. Postnya akan saya bagi dua. Part 1 isinya tentang YOT Business Talk. Part 2 isinya tentang IT Festival Gunadarma. Nah, apa aja sih yang saya dapet? Lanjut baca aja ya hihihi

Tuesday 22 March 2016

Arsitektur Web dan Semantic Web - #TugasSoftSkill

Halo halo, kita ketemu lagi hehe. Cerita tentang web masih berlanjut. Artikel sebelumnya bahas tentang sejarah lahirnya web. Kali ini saya mau bahas bagian penting dari web, arsitektur. Kalo denger kata arsitektur pasti langsung kepikiran tentang desain, struktur, pola. Ya intinya itu lah haha. Selain ngomongin arsitektur web, saya juga udah janji mau bahas lebih lanjut soal semantic web.  Ok, so let’s start!

Wednesday 9 March 2016

Hello, My Name Is Web - #TugasSoftSkill

Hi guys! I’m back with a new topic. Setelah kemarin cerita-cerita tentang intenet dan new media, sekarang ceritanya berlanjut. Kita cerita salah satu fondasi internet, yaitu web. Sering denger pasti kata ‘web’. Sebagai masyarakat digital, web udah gak asing. Nah, sebenernya web itu apa sih?

Thursday 14 January 2016

Pemanfaatan Internet dan New Media - #TugasSoftSkill

Cerita tentang internet dan new media belum selesai nih. Kemaren saya cerita media yang kena pengaruh internet. Kali ini saya mau cerita tentang diri sendiri hihi. Saya cerita gimana saya memanfaatkan teknologi yang sangat canggih ini haha.

Ok karena saya anak milenia, hampir sepanjang hidup saya sampe sekarang terekspos sama media digital. Saya cuma numpang lahir aja di tahun 90an hihi. Dari kecil udah ketemu sama video game dan arcade game yang sudah digital. Akhirnya saya ketemu komputer di umur 4 tahun. Terlalu dini mungkin tapi perjalanan digital saya udah dimulai dari sana. Sekarang, semua hal yang saya lakukan bergantung sama dunia digital. Musik yang saya dengar sudah terdigitalisasi walaupun sumber awalnya CD. Beberapa catatan perkuliahan saya juga sama, it's paperless. Interaksi saya dengan teman-teman kuliah sudah lewat internet. Baca berita pun lewat news app di tablet atau smartphone saya. Sampai TV di rumah sudah digital hehe. Kelihatannya kayak sombong ya haha.

Karena terlalu biasa dengan dunia digital, kadang suka ngerasa beda kalo ketemu media analog. Contoh kecilnya musik. Denger musik mendominasi waktu seharian saya. Entah di rumah, di kampus, pas kumpul bareng temen atau pas lagi kerja. Biasanya saya denger musik di iPod. Udah jelas banget ya iPod itu apaan hehe. Nah, yang bikin ribet kalo abis beli CD. Kita gak bisa gitu aja copy data yang ada di CD langsung ke iPod. Lebih ribet lagi kalo dari vinyl. Butuh turntable dan data yang ada di vinyl gak kayak CD yang emang basenya udah digital.

Nah, banyak banget device dan apps yang saya pake buat akses media digital. Untuk musik, tadi udah  saya kasih tau. Biasanya saya pake iPod shuffle kalo lagi di jalan, iPod nano kalo lagi di dalem ruangan. Kalo lagi kerja, saya denger musik lewat iTunes di laptop. Untuk hal-hal yang berhubungan sama kuliah, saya pake app notes di iPad buat nulis catatan. Saya pake iPad soalnya nulis di iPad itu enak banget, simple dan gak berat. Udah gitu, catatan saya otomatis diupload ke iCloud. Jadi gak perlu khawatir kalo catatan ilang. Kalo baca berita, biasanya lewat Google Play Newstand. Alasannya juga sama, simple. Gak perlu download app lagi, tinggal manfaatin yang ada aja hehehe.

Banyak yang ngira kalo kita manfaatin dunia digital malah bikin aktifitas kita makin ribet. Sejauh pengalaman pribadi, dunia digital meminimalisir hal ribet. Misalnya baca berita. Dulu sebelum maraknya internet, buat dapet informasi yang masih fresh susah. Kita musti beli koran, nonton TV atau denger radio. Itu pun belum tentu beritanya terbaru. Sekarang informasi apapun bisa langsung kita terima tanpa perlu nunggu di TV, koran kertas atau radio. Malah, media non-internet ambil sumber dari beberapa artikel atau informasi yang disebar lewat internet.

Dari sekian banyak media digital yang saya pake, mereka saya pake buat belajar juga. Kadang saya baca E-Book di iPad. Search materi kuliah di Google. Saya juga pernah ikut kursus di iTunes U hehehe. Banyak lah pokoknya haha.

Teknologi ada bukan untuk mempersulit manusia. Mereka diciptakan untuk memudahkan kita. Tapi inget, kadang kita suka lupa dan terbuai dengan adanya teknologi. Banyak di antara kita yang jadi males gara-gara salah menggunakannya. Oke, mungkin cukup ini yang saya tulis. Kapan-kapan kita bahas lagi tentang teknologi, internet dan teman-temannya.

Monday 4 January 2016

Komunikasi - #TugasSoftSkill

Beberapa post sebelumnya, saya udah cerita banyak tentang perkembangan teknologi khususnya ranah internet dan new media. Banyak banget media-media yang berubah akibat perkembangan ini, mulai dari musik, TV, film, sampai game. Ada satu yang menarik nih, cara komunikasi kita juga mulai berubah. Rata-rata, aktivitas komunikasi kita sekarang dijembatani sama internet. Kebayang dong gampangnya kita buat ngobrol sama orang. Jangankan deket, yang jauh pun bisa kita ajak ngobrol.

Kemudahan ini gak selamanya bawa hal-hal baik. Banyak juga hal buruknya. Di tulisan ini saya cerita pengalaman pribadi dan hasil observasi sendiri. Jadi, ada kemungkinan beda sama yang terjadi sebenernya. Ok, kita lanjut cerita ya. Saya gak cerita gimana media komunikasi berkembang. Jadi langsung ke intinya. Untuk saat ini, top of mind rata-rata orang kalo denger komunikasi via internet adalah chatting. Mungkin chatting adalah revolusi dari sms hehe. Chatting tuh gampang banget. Kita tinggal daftar di salah satu penyedia jasanya and done. Tinggal kirim pesan ke kontak kita. Gak ada ribetnya. Udah gitu gratis (tanpa biaya data internetnya ya hehehe).

Penyedia jasa chat juga banyak banget. Beberapa dari mereka punya fitur tracking. Maksudnya, tiap pesan yang kekirim ada statusnya. Sudah terkirim, sudah diterima dan sudah dibaca. Fitur ini cukup banyak menimbulkan masalah. Karena status chat itu sudah dibaca dan si penerima gak bales, biasanya berujung pikiran negatif. Apalagi kalo si pengirim dan penerima lagi ada masalah. Sebenernya kalo kita lihat sisi positifnya, fitur ini ngebantu banget loh. Kita jadi tau sebenernya pesan yang kita kirim itu udah sampe atau belum. Dia udah baca atau belum. 

Gak cuma itu yang bisa menimbulkan kesalahpahaman. Karena chat sifatnya teks, beberapa makna, intonasi dan tekanan tiap kalimat susah dimengerti. Tingkat kesalahpahaman ini ditambah sama penyingkatan kata dan kurangnya tanda baca. Ini yang kadang sulit dihindari. Banyak kasus yang timbul gara-gara ini. Mungkin untuk menghindari kesalahpahaman akibat faktor ini perlu ditambah belajar bahasa hehehe.

Efek lain yang timbul akibat perubahan cara komunikasi ini adalah gadget-minded. Banyak orang lebih nyaman ngobrol via chat dan mereka langsung diem pas ketemu langsung. Berasa awkward aja gitu. Mungkin karena basis teks, mereka bisa sembuyiin thier true-self. Pas lagi moment awkward, mereka biasanya pegang gadget mereka untuk mengatasi kebosenan mereka. Malah ada beberapa orang yang ngobrol via chat walaupun mereka lagi bareng-bareng di tempat yang sama. Lucu.

Dari beberapa efek tadi, ada juga efek yang positif. Kita bisa tetep berhubungan sama orang yang jauh. Misalnya temen kita lagi di luar negeri. Tanpa perlu ribet, kita masih bisa ngobrol. Paling yang agak susah nyamain waktunya.

Komunikasi via internet gak bisa kita hindarin. Baik buruknya harus kita terima. Hehe. Segitu dulu paparan saya. Kapan-kapan kita bahas lebih lanjut hihi

Video Game - #TugasSoftSkill

Udah banyak banget ya yang kita bahas akibat pengaruh internet dan new media. Mulai dari TV, film, musik dan terkahir yang kita bahas itu mobile learning. Bakal lebih seru lagi kalo kita bahas game. Yup, game juga kena imbasnya. Dulu kita main game yang bener-bener melibatkan aktifitas fisik dan bentuk fisik game itu. Contohnya, board games. Pasti kita kenal monopoly, catur, ludo, checker atau battleship. Nah game-game tadi masih melibatkan bentuk fisik, karena kita interaksi sama board dan pionnya. Terus game yang lain misalnya hide and seek atau bahasa gaulnya petak umpet. Hide and seek salah satu game yang melibatkan aktifitas fisik. Ya udah tau lah ya kenapa begitu haha.

Seiring berkembangnya teknologi, para developer mulai ngembangin game. Dari situ video game muncul. Namanya udah jelas banget ya, video game. Game yang melibatkan visual graphic. Jadi kita udah gak berinteraksi lagi sama bentuk fisik game itu, kita interaksi sama software. Mungkin awalnya agak aneh juga sih, tapi sampe saat ini malah banyak orang yang main video game. Ok, ada yang tahu Pong? Pong salah satu video game fenomenal dari Atari. Video game ini simple banget. Cuma layar hitam, dua buah pad di kiri kanan dan satu buah bola yang bentuknya kotak.  Mungkin ini versi digitalnya air hockey kali ya? Pong ini game arcade pertama yang laris manis. Sejak itu, banyak sekali arcade game yang bermunculan. Mulai dari pacman, galaga dan lainnya.

Perkembangan video game gak cuma sampe situ. Perusahaan video game melakukan penetrasi home user. Mereka membuat versi rumahan untuk game-game arcade. Game console generasi pertama adalah Home Pong buatan atari dan Color TV punya Nintendo. Game console ini masih sungguh sangat simple. Controller dan game board masih jadi satu unit. Cukup connect console ke TV dan power, kita bisa langsung main game tersebut. Sayangnya, console ini cuma punya satu game.

Setelah sekian dekade, akhirnya muncul 3 console dari brand game terbesar di dunia. Nintendo Wii U, Sony Playstation 4 dan Microsoft Xbox One. Sebagian besar game yang ada di ketiga console tersebut ditulis dengan C++. Untuk platform, kita bahas Playstation aja ya hehehe.

Playstation 4 hadir dengan OS baru, yaitu Orbis OS yang merupakan Unix-like system hasil perkembangan FreeBSD 9. PS4 punya 2 graphic APIs yaitu GNM dan GNMX. Kedua API tersebut mirip Direct3D 11. Sony juga punya bahasa pemrogaman untuk pixel shadernya, yaitu Playstation Shader Language. Ini pertama untuk console Playstation. PSSL mirip HLSL yang ada di DirectX 11. Lumayan banyak juga ya fitur dari Orbis OS ini. Nah akhir-akhir ini Sony bawa game PS2 ke PS4. Jadi, game PS2 dijalankan oleh emulator khusus untuk PS4 dan game tersebut dimodifikasi sedikit supaya punya fitur yang dimiliki game PS4. Oiya, gamenya pun di-upscale. Jadi kualitas gambar di game PS2 lebih baik.

Game yang kita lihat sekarang udah beda jauh sama game yang kita mainin dulu. Kualitas gambar, suara dan teknologi yang digunakan udah berkembang. Malah, smartphone kita udah bisa main game sekelas game console. It's beyond imagine. Mungkin cukup ini yang saya bahas. Walaupun sedikit tapi lumayan untuk menambah wawasan kita hehe.